Langsung ke konten utama

Postingan

Hallo, Manusia Es Batu.

  Hallo, Manusia Es Batu. Mulai dari mana ya, bingung. Ini adalah cerita pendek romansa yang aku buat sendiri untuk konten isi bloggerku . Jujur agak deg-deg kan ya! karena ini terinspirasi dari kisah aku sendiri. Bentar! Kenapa Manusia Es Batu? Coba kenapa? Hehe. Jadi manusia es batu ini bukan dari kutub utara ya! dan bukan juga terbuat dari es batu juga! Sifatnya yang kaya es batu kadang pengen ku makan sampai habis. Haha. Langsung saja aku yakin kamu juga kepo namanya! Jadi namanya Mas Ian.   Panggilan mas emang selalu hangat didengar. Mas ku ini agak unik ya, selain itu dia juga agak absurd. Bertemu dengan dia tepat saat aku masih masuk dunia perkuliahan awal-awal. Orangnya tinggi, besar seperti Giant! Tapi gak kaya titan si. Cuman agak dingin! Kaya es!. Jadi, pertemuan kita diawali dengan peristiwa flashdisk yang sampai saat ini terngiang-ngiang di kepala. Gara-gara seonggok flashdisk dan bujuk rayunya aku jadi benci banget sama dia. Setiap bertemu dengan mas selalu ingin
Postingan terbaru

HENING

Karya : S Rahayu Waktu itu, hujan begitu lebat sekali. Sampai-sampai aku terjebak dalam ruangan Cafe yang aku kira sudah sepi pengunjung.  Dengan disertai chat yang tidak dibalas serta kobaran kilat yang semakin mendukung keheningan malam itu.  Kukira cafe ini benar-benar tidak ada orang satupun tapi ternyata dugaan ku salah.  Ketika aku selesai memandangi handphone dengan harapan ada balasan dari orang yang "kuanggap spesial." Di ujung koridor cafe ada satu pasangan yang begitu hening.  Sepertinya mereka sedang bertengkar. Kucoba pandangi mereka yang sedang saling diam. Saling menatap dengan sangat fokus. Aku mencoba menerka-nerka mereka pasti ada dalam hubungan yang ingin kandas seperti aku.  Mereka saling memandang tapi tatapannya tidak mengatakan kalau mereka saling benci.  Jadi aku semakin yakin pasti ada sesuatu yang besar dari tatapan dan keheningan itu. Gerakan tangan yang tidak biasa dan tidak disertai dengan omongan.  Sumpah benar-benar sunyi sekali. Ku pandangi mer

Work From Home #KerjaDitengahPandemi

Selamat datang di blogger ku. Jujur, aku lagi santai dan mencari inspirasi untuk menulis,  eh ketemu tentang "selama dirumah aja emang ngapain si?".  Ini adalah tulisanku yang ke - 6 setelah aku membatalkan project besar kompetisi blogger karena waktu yang tidak memungkinkan.  Nyesel banget, tahu informasi bener-bener telat. But it's okey keknya emang bukan rejekinya.  Hari ini mau share aja pengalaman selama dirumah tapi menghasilkan. Alhamdulillah.  Kemarin, banyak sekali pertanyaan yang masuk ke akun media sosial ku terutama whatshaap. Gak jarang dari temen-temen pengen tau?  # CiyahKeppo :v "Kamu ngapain aja emang dirumah kek gini?". "Kerja si, jangan bucin terus". (Padahal tipe orang yang privasi banget kalo soal hubungan😃) Haha, lucu-lucu dan beberapa dari mereka ada salah satu pertanyaan menarik yang mampir ke kolom chat.  "Kamu kerja dimana sekarang?".  Well, mendengar kata kerja dimana itu ada kek semacam bumbu sakit gitu, karena

Tentang Anak Sulung Perempuan #DeepTalkWithAyu

Well, Deep Talk ini aku persembahkan untuk siapa saja yang sedang membaca. Perempuan memang selalu menjadi pusat perhatian dan perbincangan. Kadang ada pernyataan yang menyebalkan tentang "Perempuan selalu benar". Entah kenapa benci banget. Ada kata-kata itu. Intinya salah atau benar tidak memandang gender.  Lucunya aku gak mau bahas soal ini. Ini sebagai opening aja untuk cerita blog kali ini.  Kita mulai dari sini... Aku tau banyak banget yang ada di posisi anak pertama.  Sambat, marah, sedih, semuanya pasti akan di ungkapkan pas lo lagi sendirian. Atau kamu lagi merenung malam-malam. Kadang kamu juga mikir kan? Kenapa harus cewe ? Yang jadi Anak pertama? Ini berat? Tapi kamu sadar kamu harus bersyukur dan mencoba menerima keadaan. Hingga kamu pada titik buat ngerti akan semua. Menjadi pertama dan perempuan tidaklah mudah. Gak mudah kek balik telor di wajan.  Kamu harus self prepared lebih dalam, mandiri, teges, and everything you have to do best. Menjadi anak perempuan per

My View Of Different Thing's

Masih di masa the fucking of quarantine day's. Masih sama kadang males juga. Tapi siang ini abis dengerin lagu yang lewat di kuping, berjudul "si Lemah" lagu yang dibawakan oleh grup musik favorite ku Ran, kali ini ada yang beda mereka Ft bersama musisi yang lagi hitz di indonesia yaitu Hindia. Mungkin beberapa dari lo? Ada yang tau? Tentang siapa Ran dan Hindia ini. Lagu mereka banyak menyampaikan suara-suara yang gak bisa diungkapkan oleh beberapa orang. Ya itu emang fungsi musik, bisa nyampein rasa yang gak terungkap. Di lagu yang baru aja gue dengerin, nyeritain banyak hal. Tentang menjadi Beda tapi harus kuat. Btw, gue pernah ngalamin satu kondisi dimana gue benar-benar introvert banget dan orang liat gue beda atau "si aneh". Emang saat gue coba bayangin aneh banget sih. Biar gue coba ceritakan apa beda menurut sudut pandangku. Menjadi beda pastinya siap di hujat, makanya mental mereka kuat. Menjadi beda pastinya gak mudah you need so fucking long pr

I Realize Something

Pandemi dan virus ini masih bergentayangan di muka bumi. Di hari-hari tertentu ada dimana saat aku mulai merenungkan hal-hal yang ada on ma fucking life. Salah satu contoh akun youtube kemarin malam, aku coba untuk mencari-cari sebuah catatan kecil atau vidio singkat lah yang emang relate sama kejadian di kehidupan sehari-hari. I realize something. Asli, aku sendiri adalah orang yang mungkin mati rasa akan cinta, mungkin aku tidak begitu pro dalam hal apapun soal cinta. Karena aku sendiri sudah lama gak main-main sama hati. Some poin is ketika kita jatuh cinta, berarti kita siap untuk patah. Apa yang orang lihat ke aku selama ini mungkin orang terlalu expect to high. Sampai  kadanh bikin aku lupa bagaimana aku men-treatment diri aku sendiri untuk bahagia ataupun nyaman. Dan menuruti apa mau mereka. Aku yang harus begini di depan mereka, How for being a really fucking fake person?. Disini aku merasa salah. Lagi- lagi a day I learn. Konsep tipis yang menurutku manjur.  Orang

I Learn Something

Oleh : Ayu Shita   Setelah baca pengalaman dari kak gita, gue jg punya pengalaman yg sama. Dulu gue punya temen yang jago banget desain, gue selalu ngejudge dia. Karena menurut gue, desain gue lebih bagus. Sampai-sampai setiap dia desain aku sibuk banget ngecibirin dia. Aku gak tau si kenapa sejahat itu dulu. salah satu kompetisi desain dia ikut dan aku masih ngecibir aja. "pasti gak bakalan menang lah gila, desain kek gitu". Temen aku yg satu ini emang anaknya aktif dan seneng banget sama desain, tiap hari dia update skill baru yang ad di dunia desain / art dll. Setiap hari dia gak kenal lelah untuk promosiin desain2 nya di platfrom untuk desain. hingga desain dia sekarang banyak klien dan pokoknya keren banget lah. Disini aku mencoba merenungkan sesuatu, ketika aku sibuk nyibirin dia, dia selalu upgrade skill dia hingga dia berhasil sampe sekarang. Sementara aku , aku nyesel banget saat itu. Kenapa aku sibuk mencibir orang hingga lupa aku mungkin bisa seperti itu.