Langsung ke konten utama

I Realize Something

Pandemi dan virus ini masih bergentayangan di muka bumi. Di hari-hari tertentu ada dimana saat aku mulai merenungkan hal-hal yang ada on ma fucking life.

Salah satu contoh akun youtube kemarin malam, aku coba untuk mencari-cari sebuah catatan kecil atau vidio singkat lah yang emang relate sama kejadian di kehidupan sehari-hari.

I realize something. Asli, aku sendiri adalah orang yang mungkin mati rasa akan cinta, mungkin aku tidak begitu pro dalam hal apapun soal cinta. Karena aku sendiri sudah lama gak main-main sama hati.

Some poin is ketika kita jatuh cinta, berarti kita siap untuk patah.

Apa yang orang lihat ke aku selama ini mungkin orang terlalu expect to high. Sampai  kadanh bikin aku lupa bagaimana aku men-treatment diri aku sendiri untuk bahagia ataupun nyaman. Dan menuruti apa mau mereka.

Aku yang harus begini di depan mereka, How for being a really fucking fake person?. Disini aku merasa salah. Lagi- lagi a day I learn. Konsep tipis yang menurutku manjur. 

Orang terlalu ingin melihat aku sempurna, punya kulit putih, cantik ,langsing, seksi, mulus. Did u know?  I will do someday. But dengan kata-kata seperti itu aku mulai sadar kembali,

Apa orang yang  nantinya akan singgah ? saat kita mungkin dibawah? Atau bahkan dibawah rata2?

Jawabannya aku gak tau. Bisa iya. Bisa enggak.😂 Coba kalian simpulkan sendiri maksudnya gimana?

Bagaimana jika kita sudah berubah? Apakah orang yang singgah tetap sama?

Lagi-lagi Aku menyadari bahwa cocok itu gak harus pasangan,
Bahwa searah itu gak harus bareng.
Jodoh memang sudah ada yang mengatur.

Biarkan aku bersama dengan segala mimpi dan kuwujudkan satu-satu.
Daripada aku dijadikan sebagai tempat singgah saja. Terlalu buang waktu sekali.

Apa perlu ini di pending dulu , sampai kita bertemu pada titik yang diinginkan. Bahkan titik temu tidak harus menyatu.

Menjadi dan percaya dengan diri sendiri perlu perang perasaan yang dalam.

Aku belajar untuk bisa percaya diri seperti ini, juga perlukan proses yang lama.
Proses yang gak langsung jadi alias instant.

Setiap hari aku mencoba membangun rasa kepercayaan yang tinggi hingga bisa bilang ke orang2 for loving your self. Emang gak mudah. But you have to-do.

Saat kita sibuk membuat orang bahagia, kita lupa. Apa yang sebenernya batin kita butuhkan. Satu lagi

"ada hal yang emang harus di ga-papa-in"
 -Tsana,Rintik Sedu.


2020, tidak dengan isak-tangis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Work From Home #KerjaDitengahPandemi

Selamat datang di blogger ku. Jujur, aku lagi santai dan mencari inspirasi untuk menulis,  eh ketemu tentang "selama dirumah aja emang ngapain si?".  Ini adalah tulisanku yang ke - 6 setelah aku membatalkan project besar kompetisi blogger karena waktu yang tidak memungkinkan.  Nyesel banget, tahu informasi bener-bener telat. But it's okey keknya emang bukan rejekinya.  Hari ini mau share aja pengalaman selama dirumah tapi menghasilkan. Alhamdulillah.  Kemarin, banyak sekali pertanyaan yang masuk ke akun media sosial ku terutama whatshaap. Gak jarang dari temen-temen pengen tau?  # CiyahKeppo :v "Kamu ngapain aja emang dirumah kek gini?". "Kerja si, jangan bucin terus". (Padahal tipe orang yang privasi banget kalo soal hubungan😃) Haha, lucu-lucu dan beberapa dari mereka ada salah satu pertanyaan menarik yang mampir ke kolom chat.  "Kamu kerja dimana sekarang?".  Well, mendengar kata kerja dimana itu ada kek semacam bumbu sakit gitu, karena

Hallo, Manusia Es Batu.

  Hallo, Manusia Es Batu. Mulai dari mana ya, bingung. Ini adalah cerita pendek romansa yang aku buat sendiri untuk konten isi bloggerku . Jujur agak deg-deg kan ya! karena ini terinspirasi dari kisah aku sendiri. Bentar! Kenapa Manusia Es Batu? Coba kenapa? Hehe. Jadi manusia es batu ini bukan dari kutub utara ya! dan bukan juga terbuat dari es batu juga! Sifatnya yang kaya es batu kadang pengen ku makan sampai habis. Haha. Langsung saja aku yakin kamu juga kepo namanya! Jadi namanya Mas Ian.   Panggilan mas emang selalu hangat didengar. Mas ku ini agak unik ya, selain itu dia juga agak absurd. Bertemu dengan dia tepat saat aku masih masuk dunia perkuliahan awal-awal. Orangnya tinggi, besar seperti Giant! Tapi gak kaya titan si. Cuman agak dingin! Kaya es!. Jadi, pertemuan kita diawali dengan peristiwa flashdisk yang sampai saat ini terngiang-ngiang di kepala. Gara-gara seonggok flashdisk dan bujuk rayunya aku jadi benci banget sama dia. Setiap bertemu dengan mas selalu ingin