Karya : S Rahayu
Waktu itu, hujan begitu lebat sekali. Sampai-sampai aku terjebak dalam ruangan Cafe yang aku kira sudah sepi pengunjung.
Dengan disertai chat yang tidak dibalas serta kobaran kilat yang semakin mendukung keheningan malam itu.
Kukira cafe ini benar-benar tidak ada orang satupun tapi ternyata dugaan ku salah.
Ketika aku selesai memandangi handphone dengan harapan ada balasan dari orang yang "kuanggap spesial." Di ujung koridor cafe ada satu pasangan yang begitu hening.
Sepertinya mereka sedang bertengkar. Kucoba pandangi mereka yang sedang saling diam.
Saling menatap dengan sangat fokus. Aku mencoba menerka-nerka mereka pasti ada dalam hubungan yang ingin kandas seperti aku.
Mereka saling memandang tapi tatapannya tidak mengatakan kalau mereka saling benci.
Jadi aku semakin yakin pasti ada sesuatu yang besar dari tatapan dan keheningan itu.
Gerakan tangan yang tidak biasa dan tidak disertai dengan omongan.
Sumpah benar-benar sunyi sekali. Ku pandangi mereka berdua di sepanjang malam itu, gabut sekali. Tapi memang ku pandangi.
Aku baru paham ternyata mereka tidak bertengkar hanya saja mereka adalah pasangan bisu dan tuli yang saling membagikan keromantisan lewat mata dan bahasa isyarat.
Ternyata hening bisa seromantis itu.
Terus ringkatkan
BalasHapus