Well, Deep Talk ini aku persembahkan untuk siapa saja yang sedang membaca. Perempuan memang selalu menjadi pusat perhatian dan perbincangan. Kadang ada pernyataan yang menyebalkan tentang "Perempuan selalu benar".
Entah kenapa benci banget. Ada kata-kata itu. Intinya salah atau benar tidak memandang gender.
Lucunya aku gak mau bahas soal ini. Ini sebagai opening aja untuk cerita blog kali ini.
Kita mulai dari sini... Aku tau banyak banget yang ada di posisi anak pertama.
Sambat, marah, sedih, semuanya pasti akan di ungkapkan pas lo lagi sendirian. Atau kamu lagi merenung malam-malam. Kadang kamu juga mikir kan? Kenapa harus cewe ? Yang jadi Anak pertama? Ini berat? Tapi kamu sadar kamu harus bersyukur dan mencoba menerima keadaan. Hingga kamu pada titik buat ngerti akan semua. Menjadi pertama dan perempuan tidaklah mudah. Gak mudah kek balik telor di wajan.
Kamu harus self prepared lebih dalam, mandiri, teges, and everything you have to do best.
Menjadi anak perempuan pertama di keluarga sebuah hal yang aku rasain saat ini. Di umur aku yang ke -20 gue mulai realize sesuatu. Ternyata berat ya?. Kamu harus makek otak sebaik mungkin untuk bisa nyenengin keluarga. Dan adik kamu satu-satunya atau lainnya.
Atau masih ada banyak cerita yang kamu tau ? Mungkin ini hanya sebagian aja.
Kadang aku juga sempet mikir? Apa aku berhenti kuliah aja? Untuk nyambung kehidupan yang layak buat orang tua aku?.
But, aku juga mikir. Kok aku egois banget kuliah di saat we need money for life.
Semua perasaan yang keliatannya toxic tapi emang toxic si ... ini selalu menghantui pikiran apalagi di umur yang sekarang ini. Tahun ini aku bakal 21 tahun. Makin nambah lagi tantangan. Aku sebut tantangan.
Karena tantangan layaknya lebih cocok untuk menuntaskannya. Ketimbang aku sebut beban, mungkin itu lebih berat untuk melewatinya.
Dari perasaan yang aku anggap toxic. Akhirnya sadar oh iya bener. Emang jalan aku.. harus benar-benar kerja keras. Entah apapun itu.
Yang dipikiran sekarang adalah. Ngeliat bapak dan ibu tuh seneng. Anjir hampir nangis dong ngetik gini. Orang tua aku emang yang utama dari apapun.
Alhamdulillah, aku lahir dari orang tua yang hebat. Ibu selalu ngomong kalau mau jadi orang sukses harus sabar jangan ngeluh, pantang menyerah ibadah adalah hal yang utama.
Support system aku saat ini adalah ibu dan bapak serta keluarga. Mereka yang selalu bikin aku jadi sosok diri sendiri.
Temen-temen deket juga bikin aku makin yakin dengan diri sendiri. Pokoknya hal-hal positif yang sering aku dapatkan selalu aku simpan. Ibaratkan chat ya, kalau udah penuh sulit banget buat dihapus. Mending di arsipin untuk diliat lagi ketika lagi down.
Aku rasa, anak pertama, kedua, ketiga, bahkan terakhir atau tunggal punya tantangan dan cerita hidup sendiri-sendiri.
Mereka punya pola pikir sendiri untuk sedih, marah, kecewa dan perasaan lainnya.
Akupun sama sebagai kaka. Aku juga seperti itu. Tantangan ini akan selalu aku lewati hari demi hari hingga target yang ada di wishlist tercentang satu persatu.
Kamu juga harus punya wishlist. Dulu aku orang yang bisa dibilang "TANPA ARAH". Cuman karena bapak dan ibu aku jadi ada arah.
Kepada diri ini aku cuman pengen bilang.
Terimakasih, sudah menjadi orang yang apa adanya.
Terimakasih sudah menjadi orang yang suka mendengar.
Terimakasih sudah bekerja keras walau masih banyak yang harus diselesaikan.
Terimakasih untuk aku.
Dan hal-hal baik yang selalu datang. Begitupun kamu yang sudah membaca ini, mau menyadari atau tidak. Sudah menjadi hak setiap individu.
Kamu juga keren dengan cara mu sendiri.
Tidak ada yang terasingkan, semua nya sama saja. Kamu hanya perlu sadar akan semua itu. Nantinya kamu akan punya keluarga, punya rumah sendiri , punya anak , istri, suami. Bahkan kamu akan punya cucu.
Semuanya akan terlihat sama.
Kita jangan pernah merasa kita tidak berguna karena itu hanya menghambat perjalanan kesuksesanmu.
Dari Aku, Anak Sulung.
Mantap
BalasHapusTerimakasih sudah berkunjung🙏🙂
Hapus